BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi sekarang ini perkembangan IPTEK semakin pesat, dimana
manusia dalam memenuhi kebutuhan hidunya senantiasa bersandar kepada SDA yang
ada. Namun dalam penggunaan dan pemanfaatan SDA tersebut manusia tidak sadar
akan adanya masalah lingkungan hidup.
Dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang begitu pesat serta
perubahan gaya
hidup, maka kebutuhan akan sumber daya alam semakin meningkat pula. Namun dalam
pemanfaatan sumber daya alam cenderung di lakukan secara tidak terkontrol
sehingga menyebabkan kerusakan lingkungan, disamping itu kemajuan di bidang
teknologi juga telah berhasil memanfaatkan sumber daya alam yang ada
secara berlebihan.
Berbagai akibat buruk yang tak
terhindarkan seperti menipisnya lapisan ozon, pemanasan global, kehancuran
biota dan berbagai dampak lain yang cukup memperihatinkan sudah menjadi
konsekuensi mutlak dan proses dinamisasi kemajuan IPTEK yang tidak terkendali
di mana penggunaan IPTEK yang tidak
tepat guna.
Kesadaran akan bahaya lingkungan dan
kelangkaan telah mendorong manusia untuk
memanfaatkan SDA secara hati-hati. Mereka menyadari hanya perencanaan yang
bijaksana yang akan memungkinkan manusia dapat menikmati kemajuan. Oleh karena
itu, pengelolaan sumber daya alam haruslah selalu mengingat adanya pelestarian
daya dukung lingkungan untuk mencapai kesinambungan.
Maka dari itu jurusan Geografi FMIPA Universitas Negeri Makassar sebagai
lembaga pendidikan masih perlu untuk terus mengembangkan wawsan keilmuan secara
global untuk memperoleh solusi terhadap tantangan kemajuan IPTEK yang
berpengaruh terhadap lingkungan hidup baik itu dari segi sumber daya alam
maupun sumber daya manusia, menyikapi hal tersebut jurusan Geografi memandang
perlu
B.
Tujuan kegiatan
Kegiatan praktek lapang Geografi Sumber
Daya bertujuan untuk :
1.Sebagai sarana informasi dan studi mahasiswa dalam menyongsong
era globalisasi yang menuntut terciptanya
kaum intelek.
2.Memacu
daya nalar dan potensi diri serta tanggung jawab ilmiah mahasiswa sebagai komponen intelektual yang akan
menyusung keberlanjutan regenerasi bangsa masa mendatang.
3.Memberikan konstribusi dalam
pengembangan pendidikan dan pembangunan daerah dalam menjalani roses
otonomisasi.
4.Menjalin interaksi ilmiah dan kerja
sama sinergis antar komponen-komponen masyarakat.
5.Sebagai sarana pengembangan kualitas
sumber daya manusia yang diharapkan mampu mengelola sumber daya alam yang
dimilikin oleh bangsa Indonesia saat ini.
C. Waktu dan Tempat
Praktek lapang Geografi Sumber Daya dilaksanakan pada
hari/tanggal:Jum’at-Minggu/30 Maret – 1 April, 2007.
Di daerah Desa Galesong Kota, Kec. Galesong Selatan,Kab. Takalar, Makassar.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Lingkungan hidup
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.23 Tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup, pada pasal 1 Ayat 1 menyatakan bahwa lingkungan
hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk
hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Perilaku manusia yang baik terhadap lingkungan,akan menghasilkan suatu
yang baik pula bagi manusia.Sebaliknya perbuatan pencemaran dan merusak
lingkungan akibat buruknya akan kembali
menimpa manusia. Oleh karena itu manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan
utuh yang tidak terpisahkan.
Unsur-unsur lingkungan hidup antara lain :
a.
Unsur Abiotik
Unsur abiotik disebut juga unsur fisik adalah unsur lingkungan hidup yang
terdiri dari benda-benda tidak hidup seperti tanah, air, udara, iklim,dataran,
lautan dan sungai.
b.
Unsur Biotik
Unsur biotik adalah unsur lingkungan hidup myang terdiri dari makhluk
hidup seperti manusia, hewan, tumbuhan, dan jasad renik. Keempat unsure ini
saling berhubungan satu sama lain. Tumbuhan memperoleh unsur hara dari jasad
renik, timbuhan dimakan hewan dan manusia, hewan dan manusia mati dan diuraikan
oleh jasad renik menjadi unsurehara. Proses ini berlangsung terus-menerus
menjadi siklus.
c.
Unsur sosial budaya
Unsur sosial budaya adalah lingkungan sosial dan budaya yang dibuat
manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku
sabagai makhluk sosial. Unsure sosial budaya manusia ini yang berperan dalam
perubahan lingkungan untuk keerluan hidup manusia seperti, bangunan
mesjid,sekolah.
Sifat lingkungan hidup ditentukan oleh beberapa faktor yaitu antara lain :
1. Jenis dan jumlah masing-masing unsur
lingkungan hidup.
2. Hubungan atau interaksi antara unsur dalam
lingkungan hidup.
3. Kelakuan atau kondisi lingkungan hidup
4. Faktor non material misalnya :
suhu,cahaya,dan lain-lain.
B. Lingkungan Hidup sebagai Sumber Daya
Sumber daya merupakan semua unsur biofisik yang dengan nyata atau potensial dapat
memenuhi kebutuhan manusia. Sumber daya merupakan faktor produksi yang
dimobilisasikan dalam suatu proses produksi dan aktifitas ekonomi yang meliputi
adanya modal tenaga kerja energi dan lain-lain
Sumber daya diantaranya adalah sumber daya alam dan memberikan manfaat
kepada makhluk hidup utamanya manusia. Namun dalam penggunaan dan
pemanfaatannya manusia tidak sadar akan adanya masalah lingkungan hidup.
Masalah lingkungan yang pada hakekatnya merupakan masalah ekologi
lingkungan. Masalah tersebut timbul akibat.perubahan lingkungan yang
menyebabkan lingkunga itu tidak atau kurang sesuai lagi dalam mendukung
kehiduoa manusia. Selain itu manusia harus berinteraksi terhadap lingkungan
alam sekitarnya, sumber daya alam dan sumber daya manusia sangat penting sekali
dalam menunjang pola lingkungan yang baik.
Tingkat ketersediaan dan kelangkaan sumber daya memberikan indikasi
tentang bagaimana seharusnya mengelola sumber daya yang langka dimaksud agar
tidak mengancam kelestariannya dengan tanpa dan atau meminimalkan terjadinya
degradasi lingkungan. Macam dan karakterisasi sumber daya tidak hanya
menggambarka bagaimana pentingnya sumber daya tersebut tetapi yang lebih
penting adalah bagaimana sebaiknya sumber daya itu dikelola agar memenuhi
kebutuhan ummat manusia tidak hanya masa kini, tetapi juga pada masa yang akan
datang.
Sumber daya yang tersedia di alam biasa disebut dengan sumber daya alam,
sedangkan sumber daya yang dimiliki dan berdaya guna dalm diri manusia disebut
sumber daya manusia. Dalam menggali dan mendayagunakan sumber daya tersebut
secara lebih terarah dan produktif perlu pengelolaan, pengurusan dan pengaturan
pemanfaatannya secara terprogram. Pekerjaan penggalian dan pendayagunaan
tersebut harus dilakukan oleh manusia itu sendiri, sementara orang lain,
misalnya manajer atau pemimpin hanya data membantu dan mengarahkannya.
Dalam menggali sumber daya alam, sikap mental berperan sebagai
ppendamping hati nurani, sekaligus sebagai motor penggerak untuk menggali
potensi diri manusia. Oleh karena itu, sikap mental tersebut perlu dibina dan
dibentuk dan persiapkan sejak awal, yaitu sejak manusia itu dilahirkan terutama
pada masa kanak-kanak di dalam lingkungan keluarga.
Selanjutnya dikatakan bahwa lingkungan hidup merupakan sistem yang
meliputi:lingkungan alam hayati, lingkungan alam non hayati, lingkungan buatan
dan lingkungan sosial yang mempengaruhi peri kehidupan dan kesejahteraan
manusia dan makhluk lainnya. Istilah “Lingkungan Hidup” dan lingkungan dipakai
dalam pengertian yang sama, sebagaimana tercantum dalam pasal 1 UU No.4 Tahun
1982, bahwa lingkunga hidupm alami (hayati dan non hayati) merupakan lingkungan
yang tatanan ekosistemnya belum mendapatkan dampak kegiatan manusia. Lingkungan
hidup buatan (binaan) dengan pengembangan teknologi yang merupakan wujud dan
niminasi manusia. Sedangkan lingkungan hidup sosial merupakan wujud dan
hubungan antara manusia dan sesamanya. Ketiganya saling berkaitan yaitu antara
ekosistem, teknosistem dan sosiosistem.
Adapun peranan manusia dalam melestarikan lingkungan hidup antara lain :
-
Dalam memanfaatkan sumber-sumber alam yang
tersedia, manusia perlu memperhatikan juga segi pengelolaannya.
-
Kelangsungan hidup manusia sangat tergantung pada
kelestarian ekosistemnya.
-
Pemanfaatan sumber alam ditujukan untuk
peningkatan kesejahteraan hidup manusia dan untuk meningkatkan kualitas
ekosistemnya.
-
Pengelolaan ekosistem hutan pada masa yang akan
dating, merupakan perpaduan antara kehutanan pertanian,peternakan,perikanan
dengan memperhatikan aspek-aspek ekologis, biologis dan sosial budaya
masyarakat.
-
Kearifan terhadap lingkungan hidup tedapat baik
ada masyarakat tradisional maupun masyarakat.
C. Sumber
Daya Alam
Sumber daya alam merupakan segala
sesuatu yang ada di permukaan bumi (alam) yang dapat berdaya guna,sehingga
dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia secara berkelanjutan.
Sumber daya alam dapat di
klasifikasikan sebagai berikut :
Berdasarkan pemanfaatannya, sumber
daya alam dibedakan dalam dua kategori utama yaitu :
1. Sumber daya alam yang bisa
dimanfaatkan secara langsung seperti udara segar, air segar dari sungai dan
danau serta bahan makanan dari tanaman .
2. Sumber daya alam yang tidak dapat
dinikmati secara langsung atau perlu diolah lebih lanjut seperti minyak,
besi,air tanah dan lain-lain.Diperlukan ilmu pengetahuan dan teknologi proses
produksi, untuk mengestrak,memproses dan merubah sumber daya jenis ini untuk
bisa digunakan oleh umat manusia.
Berdasarkan tipe atau jenisnya.Ada
tiga tipe SDA yaitu:
1. SDA yang tidak pernah habis
SDA jenis ini selalu
tersedia sepanjang kurun waktu kehidupan
manusia seperti misalnya lahan pertanian,angin,sinar matahari, air, tanah,
gelombang dan sebagainya.Pemanfaatan SDA jenis ini bisa dieksploitasi sesuai
dengan kebutuhan manusia sepanjang masa. Sumber daya ini bersifat permanen tapi
tidak bisa diproduksi oleh manusia. Penggunaan sumber daya jenis ini tidak
mengurangii kemampuannya untuk mendukung kebutuhan umat manusia.Oleh karena
itu,ketergantungan terhadap sumber energi dari SDA yang tidak bisa diperbaharui
bisa dialihkan kepada SDA sejenis.
2. SDA yang tidak bisa diperbaharui
SDA jenis ini meliputi SDA
yang menyuplai energi seperti minyak, gas alam, uranium dan batubara, serta
mineral yang non energi seperti tembaga,
aluminium dan lain-lain. SDA jenis ini adalah
SDA yang berada dalam jumlah yang tetap berupa deposit mineral (mineral deposit) di berbagai tempat
di muka bumi, SDA jenis ini bisa habis baik karena mereka tidak bisa digali
oleh proses alam (tembaga, aluminium) maupun karena proses pergantian
alamiahnya berjalan lebih lambat dari jumlah pemanfaatannya
(minyak,batubara). Ketika SDA jenis ini (terutama berupa sumber energi)
digunakan, mereka akan merubah menjadi bentuk yang kurang bermanfaat seperti
panas dan gas dari proses dan pembakaran.SDA jenis ini serlain secara fisik
akan habis, paling tidak akan menjadi tidak fleksibel secara ekonomi karena
semakin mahal untuk mengeksploitasi SDA yang tersisa.
3.
SDA yang secara potensial bisa diperbaharui
SDA jenis ini adalah sumber
daya yang bisa habis dalam jangka pendek jika digunakan dan dicemari secara
ceat tetapi akhirnya dapat diganti melalui
proses alam, misalnya pohon-pohon
dihutan,rumpit di padang rumut, deposit air tanah,udara segar dan
lain-lain.Tapi itu tidak berarti bahwa SDA jenis ini tidak bisa habis atau
pasti bisa diperbaharui,hal ini tergantung dari tingkat eksploitasi dan pemanfaatannya.
Jika kembali,maka SDA jenis ini bisa
berkurang bahkan habis terutama untuk jangka waktu tertentu.SDA jenis ini bisa
dipertahankan ketersediaannya jika proses eksploitasinya.
Atau pemanfaatannya berada pada titk
produksi yang sustainable yaitu pada kondisi dimana SDA itu bisa dimanfaatkan tanpa mengurangi kemampuannya untuk memproduksi kembali ada
suatu wilayah tertentu atau seluruh dunia.
Jika pemanfaatan SDA ini melebihi
tingkat sustainable tersebut, maka suplai atau penawaran SDA jenis ini akan
berkurang atau bahkan habis yang akhirnya mengakibatkan kepada proses degradasi
lingkungan.
Perlunya pelestarian sumber
daya alam pada prinsinya agar nilai sumber daya itu relative tetap dari waktu
ke waktu.Hal ini sejalan dengan bertambahnya waktu nilai sumber daya akan
mengalami penurunan sehingga kualitas lingkungan mengalami perubahan. Perubahan
pada lingkungan itu akan selalu ada misalnya iklim berubah,permukaan laut
berubah serta flora dan fauna berubah. Pelestarian dalam pengelolaan SDA
disini,bukan berarti keserasian dan keseimbangan lingkungan, melainkan
melestarikan daya dukung lingkungan yang dapat menopang kehidupan.
Dalam pemanfatan sumber daya alam
perlu memperhatikan patokan- patokan sebagai berikut :
-
Daya guna
dan hasil guna yang dikehendaki harus dilihat dalam batas-batas yang optimal
sehubungan dengan kelestarian sumber alam yang mungkin dicapai.
-
Tidak
mengurangi kemampuan dan kelestarian sumber alam lain yang berkaitan dalam
suatu ekosistem.
-
Memberikan
kemungkinan untuk mengadakan pilihan penggunaaan dalam pembangunan di masa
depan .
v Adapun tujuan negara kita menggalakkan
pengelolaan sumber daya alam yang
berkesinambungan adalah sebagai berikut:
- Menyelaraskan hubungan manusia dengan linhgkungan
hidup sebagai salah satu bagian dari tujuan pembangunan manusia
Indonesia seutuhnya.
- Memanfaatkan sumber daya alam secara bijak dan
terkendali
-
Membentuk manusia indonesia yang mencintai dan
berperan sebagai pembina lingkungan hidup.
-
Menjamin kesinambungan
pembangunan berwawasan lingkungan demi kepentingan genarsi sekarang dan
mendatang.
-
Melindungi Negara dari berbagai pengaruh luar
yang bisa merusak dan mencemarkan lingkungan
D. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia adalah kekuatan
berpikir dan berkarya manusia yang masih tersimpan dalam dirinya yang perlu
dibina dan digali serta dikembangkan untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi
kesejahteraan kehidupan manusia atau segala potensi/kemampuan manusia yang
dapat dimanfaatkan dan digunakan untuk kelangsungan hidup manusia itu sendiri
Kualitas SDM
menyangkut jumlah, persebaran, komposisi penduduk dan pertumbuhan penduduk,
kualitas SDM menyangkut tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, tingkat
kesehatan dan tingkat pengangguran penduduk.
Di dalam praktek perencanaan
sumber-sumber daya manusia,mencakup :
- Penduduk yang aktip ekonomi ,yaitu
penduduk umur 10 tahun keatas yang bekerja dan yang mencari pekerjaan,tidak
termasuk di dalamnya ibu-ibu rumah tangga, orang sekolah dan orang yang catat
berat dan tidak mungkin melakukan pekerjaan secara fisik .
- Penduduk yang tidak aktif secara
ekonomi, penduduk umur 10 tahun ke
bawah dan yang sudah pensiun, tetapi masih mampu melakukan pekerjaan
v
Penggunaan sumber daya manusia di Indonesia di
cirikan oleh hal-hal sebagai berikut :
1. Sumber daya
manusia masih menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi nasional.Dengan makin
baiknya produktivitas tenaga kerja,maka kesempatan kerja tetap meningkat .
2. Terdapat perubahan di dalam sumber pertambahan
angkatan kerja,yang selama ini berasal dari pertambahan angkatan kerja
disebabkan oleh meningkatnya partisipasi angkatan kerja wanita.
3.
Terjadinya perubahan-perubahan yang
berarti di dalam komposisi profesi dan kualitas kerja.
4. Makin kuatnya
pendistribusian tenaga kerja antar daerah,salah satu dari tugas yang
terdapat dalam perekonomian nasional
pada tahap sekarang adalah pembukaan daerah-daerah baru yang kaya dengan sumber
daya alam di luar pulau Jawa.
5. Penggunaan
sumber daya manusia di dalam pembangunan nasional sekarang ini menun tut adanya
suatu mekanisme yang memberi dorongan ekonome bagi tenaga kerja untuk bekerja
di daerah-daerah dan sektor-sektor yang diperlukan.
Kualitas sumber daya manusia
Kualitas sumber
daya manusia sangat di tentukan oleh sikap mental jadi,jelaslah bahwa kualitas
sumber daya manusia tidak hanya ditentukan oleh keahlian seseorang karena
keahlian saja tanpa diiringi dengan sikap mental terkendali terpuji tidak akan
berhasil mencaai tujuan organisasi. Orang-orang yang memiliki sikap mental
terkendali terpuji itu adalah orang-orang yang bertanggung jawab terhadap
dirinya, organisasi dan masyarakat lingkungannya.
Salah satu kebiasaan dari orang-orang yang
bertanggung jawab tersebut di atas adalah kebiasaan memeriksa pemanfaatan waktu
yang di gunakannya dengan berbagai permasalahan. Seseorang akan menjadi manusia
produktif, meskippun dia hanya berfungsi di tingkat yang paling bawah,
sepanjang dia memiliki nilai kualitas sumber daya manusia yang memuaskan. Bila
di tinjau dari segi kebutuhan organisasi, semua personel di semua tingkat
sama-sama di butuhkan sepanjang sikap mental atau nilai kualitas sumber daya
manusia berada dalam keadaan memuaskan dan bertanggung jawab.
E. Hubungan antara SDM dan SDA
Pemanfaatan alam oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan pangan
tersebut dapat dibedakan menjadi empat tahapan, yaitu sebagai berikut :
1.
Manusia ditentukan oleh alam
Pada tahap initeknologi
manusia masih sederhana sehingga manusia dan meramu. ditentukan (didiminasi)
oleh keadaan alam. Aktifitas ekonominya adalah berburu
2. Manusia memanfaatkan alam
Pada tahap ini manusia dapat
memanfaatkan peluang-peluang yang disediakan oleh alam dan daat mengatasi
rintangan-rintangan alam walaupun masih sangat terbatas. Aktifitas ekonominya
adalah pertanian.
3. Manusia mendominasi alam
Pada tahap ini alam
telah mengalami banyak perubahan akibat campur tangan manusia melalui teknologi
canggih. Dan negatif dari perubahan lingkungan ini, seringkali menimbulkan
akibat yang merugikan bagi amnusia itu sendiri, seperti encemaran, banjir, dan
kekeringan akibat perusakan hutan,hujan asam akibat tingginya pencemaran udara,
perubahan iklim secara global, musnahnya jenis flora dan fauna tertentu. Aktifitas ekonomi pada masa
itu didomonasi oleh industri dan pertanin intensif.
4. Manusia dan alam
Pada tahap ini timbul kesadaran manusia akan pentingnya kelestarian
lingkungan. Manusia mulai memanfaatkan alam secara selektif dan berusaha
mengurangi akibat-akibat yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan. Manusia
pada saat itu dapat melakukan aktifitas berusaha mengurangi kerusakan
lingkungan sekecil mungkin.
F.
Manusia dan Lingkungan
Lingkungan hidup sosial merupakan
lingkungan sosial terbentuk karena hubungan manusia yang satu dengan yang
lain.Manusia sebagai individu selalu membutuhkan kehidupan bersama, maka
terbentuklah keluarga dan masyarakat. Masyarakat memiliki kebudayaan tertentu.
Dalam kehidupan sosial dikenal adanya kelas, status dan stratifikasi sosial
atau pelapisan sosial.
Masyarakat mengalami perubahan dan
mengalami mobilitas sosial sesuai dengan kondisi yang ada .Perubahan sosial
dapat menimbulkan perkembangan tapi juga dapat menghasilkan kemunduran. Salah
satu hal yang mungkin timbul ialah disintegrasi sosial; perubahan sosial pada
abad ini lebih cepat terjadinya bila dibandingkan dengan abad sebelumnya, hal
ini karena kekuatan pendorong perubahan tersebut semakin kuat, seperti
perkembangan ilmu pengetahuan, adanya tekanan yang semakin kuat, seperti
erkembangan ilmu pengetahuan, adanya tekanan yang dihadapi masyarakat, dan
tekanan ketidakpuasan terhadap situas yang ada.
Soerjono Soekanto menyebutkan
beberapa kriteria untuk menyatakan kelompok sosial tertentu adalah kelompok
sosial antara lain:
a.Setiap kelompok tersebut harus
sadar bahwa ia merupakan sebagian dari kelompok yang bersangkutan.
b.Ada hubungan timbale balik antara
anggota yang satu dengan anggota yang lainnya, dalam kelompok itu.
c.Ada satu faktor yang dimiliki
bersama oleh anggota-anggota kelompok itu, sehingga hubungan antara bertambah
erat.
d.Berstruktur, berkaidah dan
mempunyai pola perilaku.
Kelompok-kelompok sosial merupakan
perwujudan dari kehidupan bersama atau pergaulan hidup mempunyai jumlah sangat
banyak dan sangat beranekaragam. Namun demikian kita masih dapat memiliki dalam
beberapa tipe seperti dikemukakan oleh Ronald Freedman yaitu:
a.Primary Groups (keluarga)
b.Communities (masyarakat)
c.Associations (Organisasi serikat
kerja)
c.Society (Masyarakat luas)
d.Ephemeral groups (kelompok yang
tidak permanent)
Dalam kelomok sosial, tentunya
terdapat persaingan-persaingan dimana roses persaingan tersebut dapat
melahirkan perubahan sosial. Perubahan ini terjadi karena adanya
kekuatan-kekuatan pendorong yang menjadi motivasi melakukan perubahan.
Kekuatan-kekuatan pendorong tersebut terutama karena:
a.Ketidakpuasan
terhadap situasi yang ada, karena ada keinginan situasi yang lain.
b.Adanya pengetahuan untuk sesuatu
yang baru
c.Adanya
tekanan dari luar, sehingga perlu penyesuaian diri atau turut berkompetisi.
d.Adanya kebutuhan untuk
meningkatkan kualitas donefisiensi.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada praktek lapang Geografi Sumber
Daya (GSD) ini, daerah kunjungan kami yaitu desa Galesong Kota, kecamatan Galesong Selatan, tepatnya di kabupaten
Takalar, Sulawesi Selatan.Dengan luas daerah 71,92 Hektar. Adapun batas-batas geografi dari daerah ini yaitu:
Sebelah Barat : Selat Makassar
Sebelah Utara : Desa Galesong Baru
Sebelah Timur :Desa Parangmata dan Desa
Pattinnoang
Sebelah Selaan: Desa Boddie
Di
daerah ini terdapat lima dusun yaitu :
Dusun Ta’buncini
Dusun Galesong
Dusun Lanna
Dusun Bayowa
Dusun Ballaparang
Di desa Galesong Kota ini mayoritas
penduduknya bersuku Makassar dan mata
pencaharian utama penduduknya yaitu
nelayan bagi penduduk yang berada di pesisir pantai, sedangkan Penduduk yang
berada jauh dari pesisir pantai bermata pencaharian sebagai petani, di samping
itu hanya sebagian kecil penduduknya yang PNS.
Mengenai jumlah penduduk desa
Galesong Kota ini termasuk salah satu desa yang berada di kecamatan Galesong
Selatan yang padat penduduknya yaitu dengan jumlah penduduk sebesar 3.535 jiwa.Dengan tingkat perbandingan antara
wanita berjumlah 1.675 jiwa
sedangkan laki-laki sekitar 1.860 jiwa.Jumlah penduduk secara keseluruhan yang ada di kec. Galesong
Selatan ini yaitu 44.960 jiwa dengan jumlah laki-laki sebesar 21.568 jiwa,
jumlah perempuan sebesar 23.392 jiwa.Tingkat kelahiran (mortalitas) di desa
Galesong Kota ini masih cukup tinggi di mana sebagian masyarakatnya masih
memegang semboyang bahwa banyak anak banyak resqi, sehingga untuk menekan laju
pertumbuhn penduduk tidak terlalu optimal, di samping itu hanya sebagian
penduduk yang menggunakan KB. Itulah
salah satu sebabnya mengapa hanya sebagian kecil anak- anak yang
mengenyam pendidikan dan hanya sampai pada tingkat SD,SMP, selain juga faktor
ekonomi yang sangat kurang untuk menyekolahkan anaknya sampai ke jenjang yang
lebih tinggi.Sehingga setelah tamat sekolah anak- anak tersebut banyak yang
pergi merantau ke daerah lain seperti Irian Jaya untuk mencari napkah (pekerjaan).
A.Stratifikasi Penduduk
Stratifikasi sosial merupakan pembedaan antarwarga (penduduk) ke dalam
kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis). Wujudnya adalah terdapat
lapisan-lapisan di dalam masyarakat diantaranya ada yang kelas sosial tinggi,
sedang, dan rendah. Dari hasil praktek lapang di Desa Galesong Kota kami
melihat ternyata stratifikasi sosial masyarakatnya tidak terlalu mengikat lagi
atau sudah mulai pudar dalam kehidupan masyarakat di desa tersebut. Di daerah
ini terdapat tiga stratifikasi sosial diantaranya Karaeng, Daeng, dan Rakyat
Biasa atau Ata.
Pembagian stratifikasi di Desa Galesong Kota tersebut yang menduduki
tingkat strata tertinggi yaitu Karaeng kemudian Daeng yaitu para
anggota-anggota atau keturunan dari kerabat Karaeng kemudian Rakyar Biasa atau
Ata yang mendudukin tingkat paling bawah dimana terkadang dijadikan sebagai
pembantu karaeng. Di desa Galesong Kota ini khususnya Dusun yang kami tempati
mendata yaitu Dusun Galesong dengan
jumlah Karaeng sebesar 2 KK, Daeng sebesar 7 KK, dan Rakyat biasa/ata sebesar
11 KK. Konon dahulu stratifikasi sosial ini sangat mengikat dan dijunjung tinggi
masyarakat di Desa Galesong Kota dimana setiap berkunjung ke rumah Karaeng
membungkukkan badan dan yang berhak mengikuti upacara-upacara adap istiadat
atau acara penting lainnya hanya keturunan-keturunan atau kerabat dari Karaeng yaitu Daeng. Namun
karena perkembangan zaman dan kehidupan masyarakat dan kehidupan yang semakin
meningkat sehingga stratifikasi bsosial ini mulai mengalami pergeseran dari
sela-sela kehidupan masyarakat di Desa Galesong Kota. Perlu diingat bahwa pelapisan sosial di
dalam masyarakat akan selalu ada karena pelapisan sosial terjadi disebabkan
adanya bermacam-macam perbedaan kemampuan seseorang atau kelompok yang bersaing
dalam menduduki rangking teratas di dalam iramida sosial.
Perbedaan status ini dapat bersumber dari :
a.
Kekayaan (ekonomi)
Pelapisan
sosial dalam tinjauan ekonomi ( kekayaan) dinilai atas kekayaan yang mereka
miliki. Secara struktural pelapisan ini dapat dikategorikan berstrata tiga
tingkatan yaiti kelas teratas , kelas menengah dan kelas terbawah. Kelas
teratas adalah mereka yang terkaya dan hidupya makmur serta sejahtera, karena
kekayaan yang mereka miliki serba melimpah. Kelas menengah adalah golongan di
bawah kelas teratas, berkecukupan. Kelas bawah adalah golongan berpenghasilan
rendah atau mereka tidak berpenghasilan tetap jumlahnya dengan kebutuhan
sehari-hari kurang mencukupi atau pengangguran.
b.
Nilai sosial
Pelapisan sosial terdidri atas
kelompok sosial yang memiliki derajat sosial yang berbeda-beda menurut nilai
luhur, moralitas, etika, dan kehormatan sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan masyarakat, pengelompokan ini disebut status sosial. Pengkategoriannya juga terbagi atas
tiga tingkatan yaitu; tinggi, menengah dan rendah. Status soaial yang tinggi
adalah orang-orang yang dihormati, biasanya memiliki hak istimewa menurut
pandangan masyarakat yang di bawahnya. Sedangkan golongan rendah adalah
golongan kebanyakan, artinya dalam kehidupan masyarakat idak menentukan apa-apa
dalam kehidupan sosial sehari-hari.
c. Kekuasaan
Didasarkan atas kekuasaan yang terdiri atas
kelompok berbeda-beda kedudukan politilnya da dalam masyarakat. Pelapisan ini
terjadi karena ada wewenang yang dimiliki anggota mastarakat. Perbedaan umum
bersumber dari kedudukan mereka dari organisasi atau birokrasi yang sah.
d. Intelektual (cendekiawan)
Pengkategoriannya juga bertingkat-tingkat
sesuai kemampuan seseorang baik melalui lembaga formal maupun kemampuan
seseorang untuk mengembangkan karirnya di bidang kecendiakawannya.
B.Tingkat Kriminalitas
Kriminalitas merupakan
jenis perilaku yang menyimpan dari norma-norma sosila masyarakat. Perilaku
kriminal bisa terjadi pada banyak segi kehidupan seperti ekonomi, sosial dan
politik. Beberaa pemaparan masyarakat di Desa Galesong Kota mengatakan bahwa
pencurian jarang terjadi, tawuran antar remaja atau pemuda jarang terjadi namun
secara umum di Kecamatan Galesong Selatan ini sesuai dengan yang dipaparkan
oleh pak polisi bahwa ada empat kategori tindak kriminalitas yang sering
terjadi selama 2 tahun terakhir ini yaitu penganiayaan sebanyak 14 kasus atau
48,27% , pencurian sebanyak 7 kasus atau 24,13%, kecelakaan lalu lintas
sebanyak 7 kasus atau 24,13%, embunuhan hanya 1 kasus atau 3,44%.
Penganiayaan terjadi
buykan hanya pada lingkungan keluarga tetapi juga pada lingkungan masyarakat yang
disebabkan mungkin adanya kesalahahaman antar warga.
C.Tingkat Pendidikan
Keluarga bagi masyarakat tradisional merupakan tempat berlangsungnya
proses sosialisai, yaitu suatu proses belajar seorang anggota masyarakat untuk
menerima dan menyesuaaikan diri denga unsure-unsur kebudayaan yang berupa
cara-cara bersikaf, bertindak dan berinteraksi dalam masyarakat.
Pendidikan bagi masyarakat tradisional seperti di Desa Galesong Kota
kurang disadari arti pentingnya pendidikan, terutama pendidikan formal untuk masa depan anak-anak mereka dalam upaya
meningkatkan kualitas hidupnya. Mereka hanya membekali anaknya dengan
pendidikan nonformal. Pendidikan nonformal
masyarakat tradisional lebih dominan
daripada pendidikan formal (sekolah) karena pendidikan nonformal adalah
pendidikan warisan dari nenek moyang berupa nilai dan norma yang dipandang
lebih menguatkan hubungan kekerabatan dalam bermasyarakat daripada pendidikan
formal. sedangkan pendidikan formal masyarakat rata-rata rendah sehingga
perkembangan IPTEK sangat lambat.
Hal ini terlihat rata-rata tingkat pendidikan masyarakat yang ada di Desa
Galesong Kota termasuik rendah yang dominan hanya tamatan SD dengan frekuensi
32 atau (46,38%), SMP dengan frekuensi 16 atau (23,19%),SMA/SMK dengan
frekuensi 3 atau (4,35%), S1 dengan
frekuensi 3 atau (4,35%),Tk dengan frekuensi 3 atau (4,35%) bahkan masih ada
sebagian besar masyarakat di desa ini yang tidak pernah mengenyum pendidikan
formal. Hal ini mungkin disebabkan tuntutan perekonomian keluarganya yang
mendesak dengan frekuensi 6 atau (8,70%) selain itu kurangnya bantuan bagi
anak-anak yang putus sekolah.
D.Hubungan Sosial Penduduk
Secara umum penduduk yang ada di Desa Galesong Kota ini hubungan
sosialnya masih sangat kuat /erat antara warga yang satu dengan warga yang
lain, hal itu dapat kita lihat pada sifat-sifatnya yang m,asih bersifat
kegotong-royongan dan kekeluargaan. Selain itu dapat juga dilihat dari adanya
tingkat stratifikasi yang mulai memudar/mengalami pergeseran dan telah berbaur
dengan masyarakat biasa.
E.Tingkat Kesehatan Penduduk
Mengenai tingkat kesehatan penduduk Desa Galesong Kota rata-rata
penduduknya jarang terserang penyakit dengan kata lain tingkat kesehatannya
cukup tinggi hal ini disebabkan sarana dan prasarana kesehatan yang tersedia
cukup mendukung seperti, puskesmas, MCK dan persediaan air bersih juga ada.Walaupun
tidak menggunakan air PAM dan hanya menggunakan sumur bor (artesis) yang
menurut mereka air sumur bor lebih bersih dibandingkan air pam.Oleh karena itu,
penduduk di desa ini biasanya hanya
terserang penyakit-penyakit ringan seperti influenza, demam, diare. Masyarakat
di desa ini juga sangat peduli akan kebersihan lingkungan sehingga tingkat kesehatannya tetap terjaga. Namun yang menjadi
persoalan bagi masyarakat yang tinggal di sekitar pantai banyak yang menjadikan
pinggir pantai di desa Galesong Kota ini sebagai tempat pembuangan sampa bahkan
sampai bertumpuk-tumpuk dan menimbulkan bau yang tidak sedap.Sehingga hal ini
bias menimbulkan kerusakan lingkungan yang ada selain itu juga di sekitar
pantai ini menjadi tidak indah lagi atau
baik dilihat/sedap dipandang mata.
F.Mata Pencaharian Penduduk
Di Desa Galesong Kota ini mata pencaharian utama penduduknya yaitu Petani
bagi penduduk yang berada di dusun
Ballaparang, Ta’bbucini, dan nelayan
bagi penduduk yang berada di sekitar pesisir pantai yaitu dusun Bayowa,
Galesong, dan dusun Lanna. Dan hanya sebahagian kecil peduduknya yang bergelar
PNS. Sedangkan rata-rata
pemuda-pemuda yang ada di desa ini pergi merantau ke luar pulau Sulaweasi
seperti ke Irian Jaya. Dengan pengkategorian sebagai berikut : PNS sebesar 15%,
Petani sebesar 10%, Nelayan sebesar 10%, Buruh sebesar 10%, Wiraswasta sebesar
45% dan tukang becak sebesar 10%.
G.Tingkat Pendapatan Rumah Tangga
Jika dilihat dari segi
mata Pencaharian penduduk di Desa Galesong Kota yaitu petani dan nelayan. Kita
ketahui bahwa kalau petani itu merupaka mata pencaharian yang bersifat musiman
dan nelayan juga kadang-kadang mendapatkan rezeki ruah jika tidak berarti cuca
dan kondisi yang tidak mendukung misalnya angin kencang, hujan deras dan ombak
yang besar.Adapun tingkat pendapatn penduduk di desa Galesong kota ini yaitu
rentangnya:0-500.000 sebanyak 70%, 5.00.000-1.000.000 sebanyak 5%,
1.000.000-1.500.000 sebanyak 5%, 1.500.000-2.000.000 sebanyak 15%, dan
pendapatan 3.500.000-4.000.000 sebanyak 5%.Dengan kata lain bahwa penduduk yang pendapatannya di atas rata-rata adalah penduduk yang mata
pencahariannya seperti pengusaha, PNS.
H.Kondisi Budaya Daerah
Kondisi budaya yang ada di Desa Galesong Kota ini masih
tetap terjaga dan masih terus dilestarikan oleh penduduk setempat. seperti
perayaan barsanji saat maulid nabi di Ballalompoa, selain itu penduduk desa
Galesong Kota juga masih memegang teguh budaya “SIRI” sebagai salah satu ciri suku
Makassar itu sendiri, serta penduduk juga masih membiasakan diri dengan membawa
badik.
I.Kondisi Rumah Tangga Daerah
Mengenai kondisi RT masing-masing penduduk di Desa Galesong Kota masih
dalam keadaan akur-akur saja, jarang terjadi pertengkaran atau perselisihan
antar keluarga dan antar penduduk. Itu terbukti dengan tingkat kriminal
yang jarang terjadi di desai ini.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Penduduk desa Galesong Kota secara umum dapat dikatakan
tingkat stratifikasi penduduknya sudah mulai mengalami pergeseran.
2.
Di daerah galesong kota tindak kriminalitasnya terbilang rendah
3. mayoritas penduduk desa Galesong
Kota bermata pencaharian utama petani dan nelayan.
4. dilihat dari bidang pendidikan
rata-rata penduduk desa Galesong Kota mengenyam pendidikan walaupun hanya
sampai SMP.
5. tingkat kesehatan penduduk desa
Galesong Kota cukup baik karena sarana dan prasarana kesehatannya yang
mendukang.
6. Pada umumnya desa galesong kota memiliki SDA berupa sumber
daya laut yang sangat berpotensi dalam menunjang
perikehidupan penduduknya
7. Dari segi kualitas SDM yang
dimiliki penduduk di desa ini, masih
sangat kurang dalam hal mengolah SDA yang ada secara selektif.
B.
Saran
- Diharapkan
kepada masyarakat desa Galesong Kota agar lebih menjaga kebersihan lingkungannya
dengan tidak membuang sampah disembarang tempat seperti di sekitar pantai
desa Galesong Kota.
- Diharapkan
kepada pemerintah setempat agar lebih memperhatikan penduduk desa Galesong
kota khususnya dalam hal peningkatan mutu pendidikan, dan ketersediaan
sarana dan prasarana kesehatan serta
dalam hal pembuangan sampah
di sekitar pinggiran pantai yang dapat merusak lingkungan hidup,
bukan hanya di laut tetapi juga di darat dan merusak pemandangan pantai.
- Diharapkan kepada semua peserta praktikum agar kiranya dapat
berpartisipasi
aktif dalam melakukan
kegiatan pendataan beserta kegiatan
lainnya yang bersinggungan langsung dengan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Leo Zakaria Nur.2007. Geografi Sumber Daya .Makassar: Jurusan
Geografi
FMIPA UNM.
Maddatuang. 2006. Pengetahuan Lingkungan. Makassar:
Jurusan Geografi
FMIPA UNM.
W, Djamhur dan Sukarno.1994. Biologi I. Jakarta: Depertemen
Pendidikan dan Kebudayaan. Balai Pustaka.
Ruhimat, Mamat. 2003. Geografi I. Jakarta. Ganesa.
Universitas terbuka. 2000. Perspektif Global. Jakarta.