Thursday, March 20, 2014

LAPORAN GEOGRAFI SUMBER DAYA



BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
      Di era globalisasi sekarang ini perkembangan IPTEK semakin pesat, dimana manusia dalam memenuhi kebutuhan hidunya senantiasa bersandar kepada SDA yang ada. Namun dalam penggunaan dan pemanfaatan SDA tersebut manusia tidak sadar akan adanya masalah lingkungan hidup.
      Dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang begitu pesat serta perubahan gaya hidup, maka kebutuhan akan sumber daya alam semakin meningkat pula. Namun dalam pemanfaatan sumber daya alam cenderung di lakukan secara tidak terkontrol sehingga menyebabkan kerusakan lingkungan, disamping itu kemajuan di bidang teknologi juga telah berhasil memanfaatkan sumber daya alam yang ada secara  berlebihan.
      Berbagai akibat buruk yang tak terhindarkan seperti menipisnya lapisan ozon, pemanasan global, kehancuran biota dan berbagai dampak lain yang cukup memperihatinkan sudah menjadi konsekuensi mutlak dan proses dinamisasi kemajuan IPTEK yang tidak terkendali di mana penggunaan  IPTEK yang tidak tepat guna.
      Kesadaran akan bahaya lingkungan dan kelangkaan telah mendorong  manusia untuk memanfaatkan SDA secara hati-hati. Mereka menyadari hanya perencanaan yang bijaksana yang akan memungkinkan manusia dapat menikmati kemajuan. Oleh karena itu, pengelolaan sumber daya alam haruslah selalu mengingat adanya pelestarian daya dukung lingkungan untuk mencapai kesinambungan.
Maka dari itu jurusan Geografi FMIPA Universitas Negeri Makassar sebagai lembaga pendidikan masih perlu untuk terus mengembangkan wawsan keilmuan secara global untuk memperoleh solusi terhadap tantangan kemajuan IPTEK yang berpengaruh terhadap lingkungan hidup baik itu dari segi sumber daya alam maupun sumber daya manusia, menyikapi hal tersebut jurusan Geografi memandang perlu

B.  Tujuan kegiatan
       Kegiatan praktek lapang Geografi Sumber Daya bertujuan untuk :
         1.Sebagai sarana informasi dan studi mahasiswa dalam menyongsong era     globalisasi yang menuntut terciptanya kaum intelek.
         2.Memacu daya nalar dan potensi diri serta tanggung jawab ilmiah mahasiswa    sebagai komponen intelektual yang akan menyusung keberlanjutan regenerasi bangsa    masa mendatang.
         3.Memberikan konstribusi dalam pengembangan pendidikan dan pembangunan daerah dalam menjalani roses otonomisasi.
         4.Menjalin interaksi ilmiah dan kerja sama sinergis antar komponen-komponen masyarakat.
         5.Sebagai sarana pengembangan kualitas sumber daya manusia yang diharapkan mampu mengelola sumber daya alam yang dimilikin oleh bangsa Indonesia saat ini.

C.  Waktu dan Tempat
      Praktek lapang Geografi Sumber Daya dilaksanakan pada hari/tanggal:Jum’at-Minggu/30 Maret – 1 April, 2007.                                              
      Di daerah Desa Galesong Kota, Kec. Galesong Selatan,Kab. Takalar, Makassar.











BAB II
KAJIAN TEORI
  
A.      Pengertian  Lingkungan  hidup
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, pada pasal 1 Ayat 1 menyatakan bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta  makhluk hidup lainnya.
Perilaku manusia yang baik terhadap lingkungan,akan menghasilkan suatu yang baik pula bagi manusia.Sebaliknya perbuatan pencemaran dan merusak lingkungan akibat buruknya  akan kembali menimpa manusia. Oleh karena itu manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan utuh yang tidak terpisahkan.
Unsur-unsur lingkungan hidup antara lain : 
a.            Unsur Abiotik
Unsur abiotik disebut juga unsur fisik adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup seperti tanah, air, udara, iklim,dataran, lautan dan sungai.
b.      Unsur Biotik
Unsur biotik adalah unsur lingkungan hidup myang terdiri dari makhluk hidup seperti manusia, hewan, tumbuhan, dan jasad renik. Keempat unsure ini saling berhubungan satu sama lain. Tumbuhan memperoleh unsur hara dari jasad renik, timbuhan dimakan hewan dan manusia, hewan dan manusia mati dan diuraikan oleh jasad renik menjadi unsurehara. Proses ini berlangsung terus-menerus menjadi siklus.
c.       Unsur sosial budaya
Unsur sosial budaya adalah lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sabagai makhluk sosial. Unsure sosial budaya manusia ini yang berperan dalam perubahan lingkungan untuk keerluan hidup manusia seperti, bangunan mesjid,sekolah.
Sifat lingkungan hidup ditentukan oleh beberapa  faktor yaitu antara lain :
1.   Jenis dan jumlah masing-masing unsur lingkungan hidup.
2.   Hubungan atau interaksi antara unsur dalam lingkungan hidup.
3.   Kelakuan atau kondisi lingkungan hidup
4.   Faktor non material misalnya : suhu,cahaya,dan lain-lain.

B.     Lingkungan Hidup sebagai Sumber Daya
Sumber daya merupakan semua unsur biofisik  yang dengan nyata atau potensial dapat memenuhi kebutuhan manusia. Sumber daya merupakan faktor produksi yang dimobilisasikan dalam suatu proses produksi dan aktifitas ekonomi yang meliputi adanya modal tenaga kerja energi dan lain-lain
Sumber daya diantaranya adalah sumber daya alam dan memberikan manfaat kepada makhluk hidup utamanya manusia. Namun dalam penggunaan dan pemanfaatannya manusia tidak sadar akan adanya masalah lingkungan hidup.
Masalah lingkungan yang pada hakekatnya merupakan masalah ekologi lingkungan. Masalah tersebut timbul akibat.perubahan lingkungan yang menyebabkan lingkunga itu tidak atau kurang sesuai lagi dalam mendukung kehiduoa manusia. Selain itu manusia harus berinteraksi terhadap lingkungan alam sekitarnya, sumber daya alam dan sumber daya manusia sangat penting sekali dalam menunjang pola lingkungan yang baik.
Tingkat ketersediaan dan kelangkaan sumber daya memberikan indikasi tentang bagaimana seharusnya mengelola sumber daya yang langka dimaksud agar tidak mengancam kelestariannya dengan tanpa dan atau meminimalkan terjadinya degradasi lingkungan. Macam dan karakterisasi sumber daya tidak hanya menggambarka bagaimana pentingnya sumber daya tersebut tetapi yang lebih penting adalah bagaimana sebaiknya sumber daya itu dikelola agar memenuhi kebutuhan ummat manusia tidak hanya masa kini, tetapi juga pada masa yang akan datang.
Sumber daya yang tersedia di alam biasa disebut dengan sumber daya alam, sedangkan sumber daya yang dimiliki dan berdaya guna dalm diri manusia disebut sumber daya manusia. Dalam menggali dan mendayagunakan sumber daya tersebut secara lebih terarah dan produktif perlu pengelolaan, pengurusan dan pengaturan pemanfaatannya secara terprogram. Pekerjaan penggalian dan pendayagunaan tersebut harus dilakukan oleh manusia itu sendiri, sementara orang lain, misalnya manajer atau pemimpin hanya data membantu dan mengarahkannya.
Dalam menggali sumber daya alam, sikap mental berperan sebagai ppendamping hati nurani, sekaligus sebagai motor penggerak untuk menggali potensi diri manusia. Oleh karena itu, sikap mental tersebut perlu dibina dan dibentuk dan persiapkan sejak awal, yaitu sejak manusia itu dilahirkan terutama pada masa kanak-kanak di dalam lingkungan keluarga.
Selanjutnya dikatakan bahwa lingkungan hidup merupakan sistem yang meliputi:lingkungan alam hayati, lingkungan alam non hayati, lingkungan buatan dan lingkungan sosial yang mempengaruhi peri kehidupan dan kesejahteraan manusia dan makhluk lainnya. Istilah “Lingkungan Hidup” dan lingkungan dipakai dalam pengertian yang sama, sebagaimana tercantum dalam pasal 1 UU No.4 Tahun 1982, bahwa lingkunga hidupm alami (hayati dan non hayati) merupakan lingkungan yang tatanan ekosistemnya belum mendapatkan dampak kegiatan manusia. Lingkungan hidup buatan (binaan) dengan pengembangan teknologi yang merupakan wujud dan niminasi manusia. Sedangkan lingkungan hidup sosial merupakan wujud dan hubungan antara manusia dan sesamanya. Ketiganya saling berkaitan yaitu antara ekosistem, teknosistem dan sosiosistem. 
Adapun peranan manusia dalam melestarikan lingkungan hidup antara lain :
-        Dalam memanfaatkan sumber-sumber alam yang tersedia, manusia perlu memperhatikan juga segi pengelolaannya.
-        Kelangsungan hidup manusia sangat tergantung pada kelestarian ekosistemnya.
-        Pemanfaatan sumber alam ditujukan untuk peningkatan kesejahteraan hidup manusia dan untuk meningkatkan kualitas ekosistemnya.
-        Pengelolaan ekosistem hutan pada masa yang akan dating, merupakan perpaduan antara kehutanan pertanian,peternakan,perikanan dengan memperhatikan aspek-aspek ekologis, biologis dan sosial budaya masyarakat.
-        Kearifan terhadap lingkungan hidup tedapat baik ada masyarakat tradisional maupun masyarakat.
C.   Sumber Daya Alam
       Sumber daya alam merupakan segala sesuatu yang ada di permukaan bumi (alam) yang dapat berdaya guna,sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia secara berkelanjutan.
                  Sumber daya alam dapat di klasifikasikan sebagai berikut :
          Berdasarkan pemanfaatannya, sumber daya alam dibedakan dalam dua kategori utama yaitu :
1.      Sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan secara langsung seperti udara segar, air segar dari sungai dan danau serta bahan makanan dari tanaman .
2.      Sumber daya alam yang tidak dapat dinikmati secara langsung atau perlu diolah lebih lanjut seperti minyak, besi,air tanah dan lain-lain.Diperlukan ilmu pengetahuan dan teknologi proses produksi, untuk mengestrak,memproses dan merubah sumber daya jenis ini untuk bisa digunakan oleh umat manusia.
          Berdasarkan tipe atau jenisnya.Ada tiga tipe SDA yaitu:
1.      SDA yang tidak pernah habis
                   SDA jenis ini selalu tersedia sepanjang kurun waktu  kehidupan manusia seperti misalnya lahan pertanian,angin,sinar matahari, air, tanah, gelombang dan sebagainya.Pemanfaatan SDA jenis ini bisa dieksploitasi sesuai dengan kebutuhan manusia sepanjang masa. Sumber daya ini bersifat permanen tapi tidak bisa diproduksi oleh manusia. Penggunaan sumber daya jenis ini tidak mengurangii kemampuannya untuk mendukung kebutuhan umat manusia.Oleh karena itu,ketergantungan terhadap sumber energi dari SDA yang tidak bisa diperbaharui bisa dialihkan kepada SDA sejenis.
2.      SDA yang tidak bisa diperbaharui
                    SDA jenis ini meliputi SDA yang menyuplai energi seperti minyak, gas alam, uranium dan batubara, serta mineral yang non energi  seperti tembaga, aluminium dan lain-lain. SDA jenis ini adalah  SDA yang berada dalam jumlah yang tetap berupa deposit  mineral (mineral deposit) di berbagai tempat di muka bumi, SDA jenis ini bisa habis baik karena mereka tidak bisa digali oleh proses alam (tembaga, aluminium) maupun karena proses  pergantian  alamiahnya berjalan lebih lambat dari jumlah pemanfaatannya (minyak,batubara). Ketika SDA jenis ini (terutama berupa sumber energi) digunakan, mereka akan merubah menjadi bentuk yang kurang bermanfaat seperti panas dan gas dari proses dan pembakaran.SDA jenis ini serlain secara fisik akan habis, paling tidak akan menjadi tidak fleksibel secara ekonomi karena semakin mahal untuk mengeksploitasi SDA yang tersisa.
        3.    SDA yang secara potensial bisa diperbaharui
                    SDA jenis ini adalah sumber daya yang bisa habis dalam jangka pendek jika digunakan dan dicemari secara ceat tetapi akhirnya  dapat diganti melalui proses alam, misalnya pohon-pohon  dihutan,rumpit di padang rumut, deposit air tanah,udara segar dan lain-lain.Tapi itu tidak berarti bahwa SDA jenis ini tidak bisa habis atau pasti bisa diperbaharui,hal ini tergantung dari tingkat eksploitasi dan pemanfaatannya.
Jika kembali,maka SDA jenis ini bisa berkurang bahkan habis terutama untuk jangka waktu tertentu.SDA jenis ini bisa dipertahankan ketersediaannya jika proses eksploitasinya.
Atau pemanfaatannya berada pada titk produksi yang sustainable yaitu pada kondisi dimana SDA itu bisa  dimanfaatkan tanpa mengurangi  kemampuannya untuk memproduksi kembali ada suatu wilayah tertentu atau seluruh dunia.                 

Jika pemanfaatan SDA ini melebihi tingkat sustainable tersebut, maka suplai atau penawaran SDA jenis ini akan berkurang atau bahkan habis yang akhirnya mengakibatkan kepada proses degradasi lingkungan.
                Perlunya pelestarian sumber daya alam pada prinsinya agar nilai sumber daya itu relative tetap dari waktu ke waktu.Hal ini sejalan dengan bertambahnya waktu nilai sumber daya akan mengalami penurunan sehingga kualitas lingkungan mengalami perubahan. Perubahan pada lingkungan itu akan selalu ada misalnya iklim berubah,permukaan laut berubah serta flora dan fauna berubah. Pelestarian dalam pengelolaan SDA disini,bukan berarti keserasian dan keseimbangan lingkungan, melainkan melestarikan daya dukung lingkungan yang dapat menopang kehidupan.
                Dalam pemanfatan sumber daya alam perlu memperhatikan patokan- patokan sebagai berikut :
-         Daya guna dan hasil guna yang dikehendaki harus dilihat dalam batas-batas yang optimal sehubungan dengan kelestarian sumber alam yang mungkin dicapai.
-        Tidak mengurangi kemampuan dan kelestarian sumber alam lain yang berkaitan dalam suatu ekosistem.
-        Memberikan kemungkinan untuk mengadakan pilihan penggunaaan dalam pembangunan di masa depan .
v   Adapun tujuan negara kita menggalakkan pengelolaan sumber daya alam   yang berkesinambungan adalah sebagai berikut:
-      Menyelaraskan hubungan manusia dengan linhgkungan hidup sebagai salah      satu  bagian dari tujuan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya.
-      Memanfaatkan sumber daya alam secara bijak dan terkendali
-      Membentuk manusia indonesia yang mencintai dan berperan sebagai pembina lingkungan hidup.
-      Menjamin kesinambungan pembangunan berwawasan lingkungan demi       kepentingan genarsi sekarang dan mendatang.
-     Melindungi Negara dari berbagai pengaruh luar yang bisa merusak dan mencemarkan lingkungan

D.  Sumber Daya Manusia
      Sumber daya manusia adalah kekuatan berpikir dan berkarya manusia yang masih tersimpan dalam dirinya yang perlu dibina dan digali serta dikembangkan untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi kesejahteraan kehidupan manusia atau segala potensi/kemampuan manusia yang dapat dimanfaatkan dan digunakan untuk kelangsungan hidup manusia itu sendiri
Kualitas SDM menyangkut jumlah, persebaran, komposisi penduduk dan pertumbuhan penduduk, kualitas SDM menyangkut tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, tingkat kesehatan dan tingkat pengangguran penduduk.
      Di dalam praktek perencanaan sumber-sumber daya manusia,mencakup :
      - Penduduk yang aktip ekonomi ,yaitu penduduk umur 10 tahun keatas yang bekerja dan yang mencari pekerjaan,tidak termasuk di dalamnya ibu-ibu rumah tangga, orang sekolah dan orang yang catat berat dan tidak mungkin melakukan pekerjaan secara fisik .
      - Penduduk yang tidak aktif secara ekonomi, penduduk umur 10 tahun   ke bawah dan yang sudah pensiun, tetapi masih mampu  melakukan pekerjaan  

v  Penggunaan sumber daya manusia di Indonesia di cirikan oleh hal-hal sebagai berikut :
1. Sumber daya manusia masih menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi nasional.Dengan makin baiknya produktivitas tenaga kerja,maka kesempatan kerja tetap meningkat .
2.  Terdapat perubahan di dalam sumber pertambahan angkatan kerja,yang selama ini berasal dari pertambahan angkatan kerja disebabkan oleh meningkatnya partisipasi angkatan kerja wanita.
3. Terjadinya  perubahan-perubahan yang berarti di dalam komposisi profesi dan kualitas kerja.
4. Makin kuatnya pendistribusian tenaga kerja antar daerah,salah satu dari tugas yang terdapat  dalam perekonomian nasional pada tahap sekarang adalah pembukaan daerah-daerah baru yang kaya dengan sumber daya alam  di luar pulau Jawa.
5. Penggunaan sumber daya manusia di dalam pembangunan nasional sekarang ini menun tut adanya suatu mekanisme yang memberi dorongan ekonome bagi tenaga kerja untuk bekerja di daerah-daerah dan sektor-sektor yang diperlukan.
   Kualitas sumber daya manusia
Kualitas sumber daya manusia sangat di tentukan oleh sikap mental jadi,jelaslah bahwa kualitas sumber daya manusia tidak hanya ditentukan oleh keahlian seseorang karena keahlian saja tanpa diiringi dengan sikap mental terkendali terpuji tidak akan berhasil mencaai tujuan organisasi. Orang-orang yang memiliki sikap mental terkendali terpuji itu adalah orang-orang yang bertanggung jawab terhadap dirinya, organisasi dan masyarakat lingkungannya.
    Salah satu kebiasaan dari orang-orang yang bertanggung jawab tersebut di atas adalah kebiasaan memeriksa pemanfaatan waktu yang di gunakannya dengan berbagai permasalahan. Seseorang akan menjadi manusia produktif, meskippun dia hanya berfungsi di tingkat yang paling bawah, sepanjang dia memiliki nilai kualitas sumber daya manusia yang memuaskan. Bila di tinjau dari segi kebutuhan organisasi, semua personel di semua tingkat sama-sama di butuhkan sepanjang sikap mental atau nilai kualitas sumber daya manusia berada dalam keadaan memuaskan dan bertanggung jawab.

E.     Hubungan antara SDM dan SDA
Pemanfaatan alam oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan pangan tersebut dapat dibedakan menjadi empat tahapan, yaitu sebagai berikut :
1.      Manusia ditentukan oleh alam
Pada tahap initeknologi manusia masih sederhana sehingga manusia dan meramu. ditentukan (didiminasi) oleh keadaan alam. Aktifitas ekonominya adalah berburu
2.      Manusia memanfaatkan alam
        Pada tahap ini manusia dapat memanfaatkan peluang-peluang yang disediakan oleh alam dan daat mengatasi rintangan-rintangan alam walaupun masih sangat terbatas. Aktifitas ekonominya adalah pertanian.
3.      Manusia mendominasi alam
Pada tahap ini alam telah mengalami banyak perubahan akibat campur tangan manusia melalui teknologi canggih. Dan negatif dari perubahan lingkungan ini, seringkali menimbulkan akibat yang merugikan bagi amnusia itu sendiri, seperti encemaran, banjir, dan kekeringan akibat perusakan hutan,hujan asam akibat tingginya pencemaran udara, perubahan iklim secara global, musnahnya jenis flora dan  fauna tertentu. Aktifitas ekonomi pada masa itu didomonasi oleh industri dan pertanin intensif.
4.      Manusia dan alam
Pada tahap ini timbul kesadaran manusia akan pentingnya kelestarian lingkungan. Manusia mulai memanfaatkan alam secara selektif dan berusaha mengurangi akibat-akibat yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan. Manusia pada saat itu dapat melakukan aktifitas berusaha mengurangi kerusakan lingkungan sekecil mungkin.
F.  Manusia dan Lingkungan
         Lingkungan hidup sosial merupakan lingkungan sosial terbentuk karena hubungan manusia yang satu dengan yang lain.Manusia sebagai individu selalu membutuhkan kehidupan bersama, maka terbentuklah keluarga dan masyarakat. Masyarakat memiliki kebudayaan tertentu. Dalam kehidupan sosial dikenal adanya kelas, status dan stratifikasi sosial atau pelapisan sosial.
         Masyarakat mengalami perubahan dan mengalami mobilitas sosial sesuai dengan kondisi yang ada .Perubahan sosial dapat menimbulkan perkembangan tapi juga dapat menghasilkan kemunduran. Salah satu hal yang mungkin timbul ialah disintegrasi sosial; perubahan sosial pada abad ini lebih cepat terjadinya bila dibandingkan dengan abad sebelumnya, hal ini karena kekuatan pendorong perubahan tersebut semakin kuat, seperti perkembangan ilmu pengetahuan, adanya tekanan yang semakin kuat, seperti erkembangan ilmu pengetahuan, adanya tekanan yang dihadapi masyarakat, dan tekanan ketidakpuasan terhadap situas yang ada.
            Soerjono Soekanto menyebutkan beberapa kriteria untuk menyatakan kelompok sosial tertentu adalah kelompok sosial antara lain:
            a.Setiap kelompok tersebut harus sadar bahwa ia merupakan sebagian dari kelompok yang bersangkutan.
            b.Ada hubungan timbale balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya, dalam kelompok itu.
            c.Ada satu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota kelompok itu, sehingga hubungan antara bertambah erat.
            d.Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku.
            Kelompok-kelompok sosial merupakan perwujudan dari kehidupan bersama atau pergaulan hidup mempunyai jumlah sangat banyak dan sangat beranekaragam. Namun demikian kita masih dapat memiliki dalam beberapa tipe seperti dikemukakan oleh Ronald Freedman yaitu:
            a.Primary Groups (keluarga)
            b.Communities (masyarakat)
            c.Associations (Organisasi serikat kerja)
            c.Society (Masyarakat luas)
            d.Ephemeral groups (kelompok yang tidak permanent)
            Dalam kelomok sosial, tentunya terdapat persaingan-persaingan dimana roses persaingan tersebut dapat melahirkan perubahan sosial. Perubahan ini terjadi karena adanya kekuatan-kekuatan pendorong yang menjadi motivasi melakukan perubahan. Kekuatan-kekuatan pendorong tersebut terutama karena:
               a.Ketidakpuasan terhadap situasi yang ada, karena ada keinginan situasi yang lain.
            b.Adanya pengetahuan untuk sesuatu yang baru
                  c.Adanya tekanan dari luar, sehingga perlu penyesuaian diri atau turut       berkompetisi.
            d.Adanya kebutuhan untuk meningkatkan kualitas donefisiensi.























BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

            Pada praktek lapang Geografi Sumber Daya (GSD) ini, daerah kunjungan kami yaitu desa Galesong Kota, kecamatan  Galesong Selatan, tepatnya di kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.Dengan luas daerah 71,92 Hektar. Adapun batas-batas  geografi dari daerah ini yaitu:
                Sebelah Barat :  Selat Makassar
                Sebelah Utara :  Desa Galesong Baru
                Sebelah Timur :Desa Parangmata dan Desa Pattinnoang
                Sebelah Selaan: Desa Boddie
            Di daerah ini terdapat  lima dusun yaitu :
                Dusun Ta’buncini
                Dusun Galesong
                Dusun  Lanna
                Dusun  Bayowa
                Dusun  Ballaparang
            Di desa Galesong Kota ini mayoritas penduduknya  bersuku Makassar dan mata pencaharian  utama penduduknya yaitu nelayan bagi penduduk yang berada di pesisir pantai, sedangkan Penduduk yang berada jauh dari pesisir pantai bermata pencaharian sebagai petani, di samping itu hanya sebagian kecil penduduknya yang PNS.
            Mengenai jumlah penduduk desa Galesong Kota ini termasuk salah satu desa yang berada di kecamatan Galesong Selatan yang padat penduduknya yaitu dengan jumlah penduduk sebesar  3.535 jiwa.Dengan tingkat perbandingan antara wanita  berjumlah 1.675 jiwa sedangkan  laki-laki  sekitar 1.860 jiwa.Jumlah penduduk  secara keseluruhan yang ada di kec. Galesong Selatan ini yaitu 44.960 jiwa dengan jumlah laki-laki sebesar 21.568 jiwa, jumlah perempuan sebesar 23.392 jiwa.Tingkat kelahiran (mortalitas) di desa Galesong Kota ini masih cukup tinggi di mana sebagian masyarakatnya masih memegang semboyang bahwa banyak anak banyak resqi, sehingga untuk menekan laju pertumbuhn penduduk tidak terlalu optimal, di samping itu hanya sebagian penduduk yang menggunakan KB. Itulah  salah satu sebabnya mengapa hanya sebagian kecil anak- anak yang mengenyam pendidikan dan hanya sampai pada tingkat SD,SMP, selain juga faktor ekonomi yang sangat kurang untuk menyekolahkan anaknya sampai ke jenjang yang lebih tinggi.Sehingga setelah tamat sekolah anak- anak tersebut banyak yang pergi merantau ke daerah lain seperti Irian Jaya untuk mencari napkah (pekerjaan).            
A.Stratifikasi Penduduk
Stratifikasi sosial merupakan pembedaan antarwarga (penduduk) ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis). Wujudnya adalah terdapat lapisan-lapisan di dalam masyarakat diantaranya ada yang kelas sosial tinggi, sedang, dan rendah. Dari hasil praktek lapang di Desa Galesong Kota kami melihat ternyata stratifikasi sosial masyarakatnya tidak terlalu mengikat lagi atau sudah mulai pudar dalam kehidupan masyarakat di desa tersebut. Di daerah ini terdapat tiga stratifikasi sosial diantaranya Karaeng, Daeng, dan Rakyat Biasa atau Ata.
Pembagian stratifikasi di Desa Galesong Kota tersebut yang menduduki tingkat strata tertinggi yaitu Karaeng kemudian Daeng yaitu para anggota-anggota atau keturunan dari kerabat Karaeng kemudian Rakyar Biasa atau Ata yang mendudukin tingkat paling bawah dimana terkadang dijadikan sebagai pembantu karaeng. Di desa Galesong Kota ini khususnya Dusun yang kami tempati mendata yaitu Dusun  Galesong dengan jumlah Karaeng sebesar 2 KK, Daeng sebesar 7 KK, dan Rakyat biasa/ata sebesar 11 KK. Konon dahulu stratifikasi sosial ini sangat mengikat dan dijunjung tinggi masyarakat di Desa Galesong Kota dimana setiap berkunjung ke rumah Karaeng membungkukkan badan dan yang berhak mengikuti upacara-upacara adap istiadat atau acara penting lainnya hanya keturunan-keturunan  atau kerabat dari Karaeng yaitu Daeng. Namun karena perkembangan zaman dan kehidupan masyarakat dan kehidupan yang semakin meningkat sehingga stratifikasi bsosial ini mulai mengalami pergeseran dari sela-sela kehidupan masyarakat di Desa Galesong Kota. Perlu diingat bahwa pelapisan sosial di dalam masyarakat akan selalu ada karena pelapisan sosial terjadi disebabkan adanya bermacam-macam perbedaan kemampuan seseorang atau kelompok yang bersaing dalam menduduki rangking teratas di dalam iramida sosial.
Perbedaan status ini dapat bersumber dari :
a.       Kekayaan (ekonomi)
   Pelapisan sosial dalam tinjauan ekonomi ( kekayaan) dinilai atas kekayaan yang mereka miliki. Secara struktural pelapisan ini dapat dikategorikan berstrata tiga tingkatan yaiti kelas teratas , kelas menengah dan kelas terbawah. Kelas teratas adalah mereka yang terkaya dan hidupya makmur serta sejahtera, karena kekayaan yang mereka miliki serba melimpah. Kelas menengah adalah golongan di bawah kelas teratas, berkecukupan. Kelas bawah adalah golongan berpenghasilan rendah atau mereka tidak berpenghasilan tetap jumlahnya dengan kebutuhan sehari-hari kurang mencukupi atau pengangguran.
b.      Nilai sosial
   Pelapisan sosial terdidri atas kelompok sosial yang memiliki derajat sosial yang berbeda-beda menurut nilai luhur, moralitas, etika, dan kehormatan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan masyarakat, pengelompokan ini disebut status sosial. Pengkategoriannya juga terbagi atas tiga tingkatan yaitu; tinggi, menengah dan rendah. Status soaial yang tinggi adalah orang-orang yang dihormati, biasanya memiliki hak istimewa menurut pandangan masyarakat yang di bawahnya. Sedangkan golongan rendah adalah golongan kebanyakan, artinya dalam kehidupan masyarakat idak menentukan apa-apa dalam kehidupan sosial sehari-hari.
c.       Kekuasaan
   Didasarkan atas kekuasaan yang terdiri atas kelompok berbeda-beda kedudukan politilnya da dalam masyarakat. Pelapisan ini terjadi karena ada wewenang yang dimiliki anggota mastarakat. Perbedaan umum bersumber dari kedudukan mereka dari organisasi atau birokrasi yang sah.

d.      Intelektual (cendekiawan)
      Pengkategoriannya juga bertingkat-tingkat sesuai kemampuan seseorang baik melalui lembaga formal maupun kemampuan seseorang untuk mengembangkan karirnya di bidang kecendiakawannya.

B.Tingkat Kriminalitas
Kriminalitas merupakan jenis perilaku yang menyimpan dari norma-norma sosila masyarakat. Perilaku kriminal bisa terjadi pada banyak segi kehidupan seperti ekonomi, sosial dan politik. Beberaa pemaparan masyarakat di Desa Galesong Kota mengatakan bahwa pencurian jarang terjadi, tawuran antar remaja atau pemuda jarang terjadi namun secara umum di Kecamatan Galesong Selatan ini sesuai dengan yang dipaparkan oleh pak polisi bahwa ada empat kategori tindak kriminalitas yang sering terjadi selama 2 tahun terakhir ini yaitu penganiayaan sebanyak 14 kasus atau 48,27% , pencurian sebanyak 7 kasus atau 24,13%, kecelakaan lalu lintas sebanyak 7 kasus atau 24,13%, embunuhan hanya 1 kasus atau 3,44%.
Penganiayaan terjadi buykan hanya pada lingkungan keluarga tetapi juga pada lingkungan masyarakat yang disebabkan mungkin adanya kesalahahaman antar warga.

C.Tingkat Pendidikan
Keluarga bagi masyarakat tradisional merupakan tempat berlangsungnya proses sosialisai, yaitu suatu proses belajar seorang anggota masyarakat untuk menerima dan menyesuaaikan diri denga unsure-unsur kebudayaan yang berupa cara-cara bersikaf, bertindak dan berinteraksi dalam masyarakat.
Pendidikan bagi masyarakat tradisional seperti di Desa Galesong Kota kurang disadari arti pentingnya pendidikan, terutama pendidikan formal  untuk masa depan anak-anak mereka dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya. Mereka hanya membekali anaknya dengan pendidikan  nonformal. Pendidikan nonformal masyarakat tradisional  lebih dominan daripada pendidikan formal (sekolah) karena pendidikan nonformal adalah pendidikan warisan dari nenek moyang berupa nilai dan norma yang dipandang lebih menguatkan hubungan kekerabatan dalam bermasyarakat daripada pendidikan formal. sedangkan pendidikan formal masyarakat rata-rata rendah sehingga perkembangan IPTEK sangat lambat.
Hal ini terlihat rata-rata tingkat pendidikan masyarakat yang ada di Desa Galesong Kota termasuik rendah yang dominan hanya tamatan SD dengan frekuensi 32 atau (46,38%), SMP dengan frekuensi 16 atau (23,19%),SMA/SMK dengan frekuensi 3  atau (4,35%), S1 dengan frekuensi 3 atau (4,35%),Tk dengan frekuensi 3 atau (4,35%) bahkan masih ada sebagian besar masyarakat di desa ini yang tidak pernah mengenyum pendidikan formal. Hal ini mungkin disebabkan tuntutan perekonomian keluarganya yang mendesak dengan frekuensi 6 atau (8,70%) selain itu kurangnya bantuan bagi anak-anak yang putus sekolah.

D.Hubungan Sosial Penduduk
Secara umum penduduk yang ada di Desa Galesong Kota ini hubungan sosialnya masih sangat kuat /erat antara warga yang satu dengan warga yang lain, hal itu dapat kita lihat pada sifat-sifatnya yang m,asih bersifat kegotong-royongan dan kekeluargaan. Selain itu dapat juga dilihat dari adanya tingkat stratifikasi yang mulai memudar/mengalami pergeseran dan telah berbaur dengan masyarakat biasa.

E.Tingkat Kesehatan Penduduk
Mengenai tingkat kesehatan penduduk Desa Galesong Kota rata-rata penduduknya jarang terserang penyakit dengan kata lain tingkat kesehatannya cukup tinggi hal ini disebabkan sarana dan prasarana kesehatan yang tersedia cukup mendukung seperti, puskesmas, MCK dan persediaan air bersih juga ada.Walaupun tidak menggunakan air PAM dan hanya menggunakan sumur bor (artesis) yang menurut mereka air sumur bor lebih bersih dibandingkan air pam.Oleh karena itu, penduduk di desa ini biasanya  hanya terserang penyakit-penyakit ringan seperti influenza, demam, diare. Masyarakat di desa ini juga sangat peduli akan kebersihan lingkungan sehingga tingkat  kesehatannya tetap terjaga. Namun yang menjadi persoalan bagi masyarakat yang tinggal di sekitar pantai banyak yang menjadikan pinggir pantai di desa Galesong Kota ini sebagai tempat pembuangan sampa bahkan sampai bertumpuk-tumpuk dan menimbulkan bau yang tidak sedap.Sehingga hal ini bias menimbulkan kerusakan lingkungan yang ada selain itu juga di sekitar pantai ini menjadi tidak indah lagi atau  baik dilihat/sedap dipandang mata.

F.Mata Pencaharian Penduduk
Di Desa Galesong Kota ini mata pencaharian utama penduduknya yaitu Petani bagi penduduk yang  berada di dusun Ballaparang,  Ta’bbucini, dan nelayan bagi penduduk yang berada di sekitar pesisir pantai yaitu dusun Bayowa, Galesong, dan dusun Lanna. Dan hanya sebahagian kecil peduduknya yang bergelar PNS. Sedangkan rata-rata pemuda-pemuda yang ada di desa ini pergi merantau ke luar pulau Sulaweasi seperti ke Irian Jaya. Dengan pengkategorian sebagai berikut : PNS sebesar 15%, Petani sebesar 10%, Nelayan sebesar 10%, Buruh sebesar 10%, Wiraswasta sebesar 45% dan tukang becak sebesar 10%.

G.Tingkat Pendapatan Rumah Tangga
Jika dilihat dari segi mata Pencaharian penduduk di Desa Galesong Kota yaitu petani dan nelayan. Kita ketahui bahwa kalau petani itu merupaka mata pencaharian yang bersifat musiman dan nelayan juga kadang-kadang mendapatkan rezeki ruah jika tidak berarti cuca dan kondisi yang tidak mendukung misalnya angin kencang, hujan deras dan ombak yang besar.Adapun tingkat pendapatn penduduk di desa Galesong kota ini yaitu rentangnya:0-500.000 sebanyak 70%, 5.00.000-1.000.000 sebanyak 5%, 1.000.000-1.500.000 sebanyak 5%, 1.500.000-2.000.000 sebanyak 15%, dan pendapatan 3.500.000-4.000.000 sebanyak 5%.Dengan kata lain bahwa  penduduk yang pendapatannya  di atas rata-rata adalah penduduk yang mata pencahariannya seperti pengusaha, PNS.

H.Kondisi Budaya Daerah
Kondisi budaya  yang ada di Desa Galesong Kota ini masih tetap terjaga dan masih terus dilestarikan oleh penduduk setempat. seperti perayaan barsanji saat maulid nabi di Ballalompoa, selain itu penduduk desa Galesong Kota juga masih memegang teguh budaya “SIRI” sebagai salah satu ciri suku Makassar itu sendiri, serta penduduk juga masih membiasakan diri dengan membawa badik.

I.Kondisi Rumah Tangga Daerah
Mengenai kondisi RT masing-masing penduduk di Desa Galesong Kota masih dalam keadaan akur-akur saja, jarang terjadi pertengkaran atau perselisihan antar keluarga dan antar penduduk. Itu terbukti dengan tingkat kriminal yang  jarang terjadi di desai ini.

















BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.      Penduduk desa Galesong Kota secara umum dapat dikatakan tingkat stratifikasi penduduknya sudah mulai mengalami pergeseran.
2.      Di daerah galesong kota tindak kriminalitasnya terbilang rendah
3.      mayoritas penduduk desa Galesong Kota bermata pencaharian utama petani dan nelayan.
4.      dilihat dari bidang pendidikan rata-rata penduduk desa Galesong Kota mengenyam pendidikan walaupun hanya sampai SMP.
5.      tingkat kesehatan penduduk desa Galesong Kota cukup baik karena sarana dan prasarana kesehatannya yang mendukang.
6.      Pada umumnya  desa galesong kota memiliki SDA berupa sumber daya laut yang  sangat berpotensi dalam menunjang  perikehidupan penduduknya
7.      Dari segi kualitas SDM yang dimiliki  penduduk di desa ini, masih sangat kurang dalam hal mengolah SDA yang ada secara selektif.  
B.     Saran
  1. Diharapkan kepada masyarakat desa Galesong Kota agar lebih menjaga kebersihan lingkungannya dengan tidak membuang sampah disembarang tempat seperti di sekitar pantai desa Galesong Kota.
  2. Diharapkan kepada pemerintah setempat agar lebih memperhatikan penduduk desa Galesong kota khususnya dalam hal peningkatan mutu pendidikan, dan ketersediaan sarana dan prasarana  kesehatan  serta  dalam hal pembuangan sampah  di sekitar pinggiran pantai yang dapat merusak lingkungan hidup, bukan hanya di laut tetapi juga di darat dan merusak pemandangan pantai.
  3. Diharapkan kepada semua peserta praktikum agar kiranya dapat berpartisipasi             aktif  dalam melakukan kegiatan pendataan beserta  kegiatan lainnya yang bersinggungan langsung dengan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

Leo Zakaria Nur.2007. Geografi Sumber Daya .Makassar: Jurusan Geografi     
        FMIPA UNM.
Maddatuang. 2006. Pengetahuan Lingkungan. Makassar: Jurusan Geografi                    
        FMIPA UNM.          

   W, Djamhur dan Sukarno.1994. Biologi I. Jakarta: Depertemen Pendidikan    dan  Kebudayaan. Balai Pustaka.

    Ruhimat, Mamat. 2003. Geografi I. Jakarta. Ganesa.

    Universitas terbuka. 2000. Perspektif Global. Jakarta.





























No comments:

Post a Comment

Pencarian